Senin, 01 Agustus 2011

Tuhan Mendengar


Tuhan Mendengar
“Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah, dengan nyaring kepada Allah, supaya Ia mendengarkan Aku.” (Mazmur/Psalm 77:1).
Kadangkala kita merasa Tuhan jauh. Dan, ketika dalam kesusahan sering mempertanyakan kasih Tuhan. Apakah Tuhan tidak melihat pergumulanku dan mendengar doaku?
Begitu juga yang menjadi pergumulan pemazmur. “Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya?” (ayat 9).”Sudah lupakah Allah menaruh kasihan?” (ayat 10). Dan dalam pergumulannya, pemazmur tidak menjauh dan meninggalkan Tuhan, tapi ia terus mengingat perbuatan-perbuatan ajaib yang sudah Tuhan lakukan (ayat 12), untuk memelihara imannya.
Teladan yang menarik dari pemazmur sebagai pembelajaran bagi kita di dalam memelihara iman. Tuhan melihat dan mendengar kita. Dia Allah yang mahakasih, lagi mahakuasa. Tetaplah berseru-seru dengan nyaring memberitakan perbuatan-perbuatan ajaib-Nya yang membebaskan, memberdayakan, dan menyelamatkan manusia.
Siapakah Yesus?
“Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” (Matius/Matthew 11:3).
Pertanyaan di atas, bagi kebanyakan orang belum tuntas, karena masih tersisa banyak pertanyaan. Benarkah Yesus adalah Mesias yang diberitakan Perjanjian Lama dan sedang ditunggu-tunggu kedatangan-Nya oleh umat Israel? Apakah Anda termasuk di dalamnya?
Tak tanggung-tanggung, orang seperti Yohanes Pembaptis pun pada mulanya masih belum yakin. Karena itu dari dalam penjara ia menyuruh muridnya untuk menjumpai Yesus dan menyampaikan pertanyaannya sebagaimana yang dicatat dalam ayat kita hari ini. Dan, Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat, orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik” (ayat 4-5).
Saudara/i, cukup sudah bagi orang beriman jawaban yang diberikan Yesus, karena sudah menjelaskan siapakah dia. Karena itu, agak aneh juga kalau ada orang beriman masih mengejar-ngejar bukti-mujizat dari Yesus di jaman ini. Hanya memuaskan rasa ingin tahunya, belum tentu memperteguh iman. Bahkan, gereja mengajarkan kita, Yesus itu Tuhan! Percayalah!

Apa Yang Paling Anda Inginkan?


“Satu hal yang telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang paling kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya” (Mazmur/Psalm 27:4).
Kalau Anda sudah merasakan pemeliharaan dan kebaikan Tuhan, maka satu pertanyaan penting: “Apa lagi yang paling Anda inginkan?” Tambah tabungan di bank? Tambah rumah? Tambah mobil?
Bagi pemazmur, yang paling ia inginkan adalah diam di rumah Tuhan! Menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bai-Nya! Karena dengan demikian kita memberi nutrisi bagi perkembangan spiritual kita. Dengan demikian, kita terus-menerus diingatkan apa yang seharusnya kita lakukan untuk memuliakan nama-Nya.
Bertumbuh di dalam kehendak-Nya merupakan suatu proses perjalanan hidup umat beriman. Hanya dengan demikian kita mengetahui bagaimana mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan sejati! Nah, mari kita bertanya: sesungguhnya apa yang paling kita inginkan saat ini? Jawabannya akan menjelaskan siapakah Anda (materialisme, hedonisme, atau orang beriman).


Siapa Yang Anda Muliakan?


“Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang” (1 Korintus/Corinthians 12:6).
Siapakah sesungguhnya yang menjadi penolong kita? Bukankah yang kita ingat dan merasa berjasa kepada mereka yang menyembuhkan kita (dokter, pekerja-mujizat, dll) dan yang memberikan kita makan/memberikan pekerjaan? Siapakah sesungguhnya yang kita muliakan di dalam hidup kita?
Hari ini kita diingatkan kembali: “ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.” Tuhan dapat memakai siapa pun untuk mewujudkan kasih dan pemeliharaan-Nya kepada kita. Ya, melalui orang lain kita merasakan kasih-Nya.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang memperlengkapi umatnya sehingga memungkinkan perkembangan pesat terjadi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi/kedokteran. Juga, ketika Ia berkenan memakai siapa pun untuk melakukan berbagai perbuatan ajaib-Nya di dalam kehidupan kita. Dan, berbahagialah kita yang diperlengkapinya dengan segala bentuk talenta/berkat daripada-Nya, sehingga memungkinkan kita dapat meringankan beban hidup sesama kita. Dialah Penolong kita sejati! Muliakanlah Dia!
Stop Kekerasan!


“Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu (menyerang dan membunuh) dia (Stefanus).” (Kisah Para Rasul/Acts 7:57).
Dunia terkejut mendengar dan menyaksikan serangan bom, pada hari Jumat, 22 Juli 2011, oleh teroris yang dilakukan di pusat kota Oslo (Norwegia). Ratusan korban manusia berjatuhan. Lebih terkejut lagi, ketika diberitakan bahwa yang melakukannya seorang Kristen fundamentalis bernama Anders Behrig Breivik (32). Dari facebooknya diketahui bahwa ia beraliran Kristen konservatif.
Di dalam perkembangan kekristenan mula-mula, pemeluk keyakinan ini pun mengalami serangan dari pihak mereka yang merasa bahwa umat kristiani menyakiti perasaan keagamaan mereka. Mereka tersinggung dengan isi kesaksian Stafanus tentang Tuhan Yesus. Dengan maksud membela paham monotheisme (Tuhan Allah itu esa), mereka menyerang dan membunuh Stefanus. Sebelumnya, dalam Sidang Mahkamah Agama, anggota-anggotanya “sangat tertusuk hati mereka” (ayat 54), mendengar kesaksian iman Stefanus.
Perbedaan keyakinan tidak harus diikuti dengan melakukan kekerasan terhadap mereka yang berbeda dengan kita. Karena kekerasan, sekecil apa pun, bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran kita suci umat kristiani. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk hidup saling mengasihi dengan sesama kita, sebagai wujud kesetiaan kita kepada Tuhan yang kita sembah. Jadi? Mari belajar hidup rukun --saling mengerti, saling, menerima, dan saling menghargai/menghormati-- dengan sesama umat ciptaan Tuhan di bumi. Peace!
Persekutuan dalam Berita Injil


“Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.” (Filipi/Philippians 1:6).
Hari ini baru saja Saya membaca diskusi tentang berteologi pada sebuah acc facebook suatu gereja(mainstream) yang besar di Indonesia (yang sinodenya berkedudukan di Jakarta). Ada upaya untuk merendahkan suatu aliran denominasi yang teologinya dibagun dari tokoh dan khotbah pendeta/penginjil yang membangun denominasi itu. Untung ada pendeta/teolog yang mengkritisinya dengan mengutip isi kitab Filipi1:17-18.
Setiap persekutuan/pribadi yang hidup dan bersaksi tentang Berita Injil, maka Tuhan sendiri yang akan menyempurnakan dan melanjutkannya. Bahkan, “Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu”. Manusia (misionaris/penginjil) hanya merupakan alat ditangan Tuhan.
Tetaplah di dalam persekutuan dalam Berita Injil, hidup sesuai firman-Nya. Karena, apapun karyamu yang dilakukan sebagai ekspresi ketaatanmu kepada-Nya di dalam memberitakan Injil --sekecil apapun itu-- berharga di mata Tuhan dan merupakan perbuatan mulia yang membebaskan manusia dari belenggu kebodohan, kemiskinan, dan ketidakadilan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dawut nen Aput Talomo Aruk wareegeerak wone yi o.

DAWUT NEN APUT TALOMO KINI WUPPEREEGERAK WONE YI-O.     1 Mbininegwaarak 28:9  9 Yorage nagagerik, aput Talomo yoge logonet, “Ndi, kat na...